Dari zaman ke zaman semakin ada yang berbeda. Dan semakin aneh gue rasa.
Apalagi yang namanya pergaulan. Jangan sampe salah pilih temen deh. Yang ada lo bakal ketularan temen lo itu. Mending ketularan yang baiknya. Kalo ketularan yang jeleknya gimana?
Gatau akibat perubahan zaman, atau salah gaul, bahasa manusia (para ababil) semakin aneh dan ngaco.
Contohnya :\
“udah yaach, aku mau boci duyuu” yang artinya, boci = bobo ciang, duyu = dulu.
Bahasa sebenarnya adalah “udah yaa, aku mau tidur siang dulu”
“ayoo bocaan” yang artinya “ayo bobo cantik”
“markitdur” yang artinya “mari kita tidur”
“markisol” yang artinya “mari sholat”
“cemungudh eeaa” yang artinya “semangat yaa”
“kamyuh gy ngaps?” yang artinya “kamu lagi apa?”
Nah, dari beberapa contoh di atas, yang gue bingung adalah, ini hapenya yang rusak, lidahnya yang keseleo, apa otaknya yang kusut. Gatau deh ga ngerti.
Mungkin bagi para ababil, ini adalah bahasa yang unyu-unyu gimanaa gituu.. Dan lagi ngetren-ngetrennya banget di kalangan mereka.
Tapi buat anak kuliahan? Helloo.. ngaca plis. Diri lo udah gede! Bukan ababil lagi.
Tapi, kenapa masih banyak juga yang menggunakan bahasa seperti itu? Gatau lucu-lucuan, iseng-iseng, atau entahlah. Hanya dirinya dan Tuhan yang tau.
Yang sering gue jumpai bahasa seperti itu adalah di twitter. Yaa! Banyak sekali yang menggunakan bahasa seperti itu untuk lucu-lucuan dengan teman-temannya di twitter.
Dan kebetulan gue adalah salah satu korbannya -___-
Gara-gara temen-temen gue sering menggunakan bahasa unyu seperti itu, entah mengapa tiba-tiba merasuki diri gue, sehingga gue jadi ketularan seperti mereka. Ini adalah sesuatu banget!
0 komentar:
Posting Komentar