Hubungan PSSI dengan Kekalahan Timnas dan Pengaruhnya ke Suporter

Sebagai pencinta timnas Indonesia yang selalu setia menonton aksi-aksi
skuad “Merah Putih” di berbagai kompetisi yang diikuti walaupun sering
gagal menjadi nomor satu, sangat muak dan sangat menjijikan
menyaksikan pemberitaan yang terlalu berlebihan dari sejumlah media.
Walaupun timnas berhasil menembus final yang ke empat kalinya, tapi
belum pernah sebelumnya skuad Indonesia berhasil mengangkat trofi
piala AF. Jadi kesuksesan yang dibesar-besarkan adalah kesuksesan
semu. Kesuksesan yang benar-benar sukses adalah jika timnas kita
berhasil mengangkat trofi piala AFF di akhir 90 menit babak final leg
2.

Pemberitaan media yang berlebihan inilah yang nampaknya juga
mengundang akal ketua PSSI dan para politikus busuk untuk mendapatkan
iklan gratis pencitraan untuk memenangkan hati pencinta sepak bola
seluruh Indonesia dengan berbagai macam safari politik PSSI dan ketua
kader pendukungnya. Apa yang terjadi setelah timnas gagal membalas,
mengejar gol agregat malaysia dan gagal memenangi piala AFF tahun
ini? Revolusi besar-besaran PSSI dan Reformasi jilid kedua terhadap
lintah darat pemerintah mungkin akan terjadi.

Berikut tema-tema yang mungkin cocok berkaitan dengan timnas dan
menajemen kepemimpinan PSSI selama ini hingga sekarang di piala AFF
2010 :
Timnas Gagal Raih Trofi AFF Walau menang 2-1 Di GBK, Timnas
Kalah Aggregat 4-2 dari Malaysia, Timnas Ranner Up Keempat Kalinya,
Tina ( TVONE ) ikut Andil Kekalahan Timnas, Tina Ganggu Konsentrasi
Skuad Timnas Dalam Pesawat, Wartawan Ganggu Konsentrasi Timnas Dalam
Perjalanan Pesawat Ke Malaysia, Malaysia Menajadi Juara Piala AFF.
Untuk Pertama Kalinya, Kekalahan Timnas Berlanjut, Kegagalan Timnas
Di Final, Penyebab Kekalahan Timnas Indonesia, Media Ikut Andil Dalam
Kegagalan Timnas, Overekspos Media Terhadap Skuad Timnas, Manajemen
PSSI Akar Masalah Kegagalan Timnas, Indonesia Dipecundangi Malaysia,
Hubungan Lumpur Siduarjo Dengan Kekalahan Timnas, Lumpur Siduarjo
Dikurang Bonus Bakri Sama Dengan Kekalahan Timnas, Siduarjo-Bonus
Ical=Timnas Gagal, Laser Ganggu Konsentrasi Pemain Timnas, Kegagalan
Timnas Di Bukit Jalil Bukan Karna Laser Penonton, Revolusi PSSI,
Turunkan Ketua PSSI, Nurdin Melarikan Diri Setelah Timnas Kalah 3-0 Di
leg Pertama, Nuansa Politik Terlihat Jelas Di PSSI, Markus Horison
Tangguh Di kandang, Maman dan Hamka Kehilangan Konsentrasi Di
Malaysia, Pasukan Timnas Bukan Penyebab Kekalahan “Merah Putih”,
Gonzales Gagal Kadali Pertahanan Malaysia Di Bukit Jalil, Irfan
Bachdim Obat Kekalahan Timnas Di Hati Para Remaja Putri, Harapan
Timnas Akan Selalu Ada Jika Ketuannya Mundur, Ical Malu Gak Ya!,
Blunder Politik Ical Terulang Lagi, Nama Bakri Selalu Membawa Masalah
Bagi Indonesia, SBY Sebaiknya Kerja Saja, Rakyat Siduarjo Sengsara
Indonesia Juga Sengsara, Harapan Berlaga Di Piala Dunia Hanya Ilusi
Yang Indah, PSSI Tidak Pernah Belajar, Ketua PSSI Tidak Mempunyai Rasa
Malu, Manajemen Pengaturan Pembelian Tiket Rekor Terburuk Di Dunia,
ISL Harus Berhati-hati, ISL Harus Terus Berlanjut,IPL Tambah Merusak
Masa Depan Sepak Bola Indonesia, Reformasi PSSI Bukan ISL, Ketegasan
Pemimpin Diperlukan PSSI, Ganti Nurdin Dengan Ketua Baru Seorang
Warrria, PSM Ngambek Akibat Kesalahannya Sendiri, IPL Sebaiknya Tolak
Tim Tidak Tertip Dari ISL, IPL Tidak Akan Maju Hanya Mengandalkan
Kompetisi Amatiran, Klub Amatir Dengan Lapangan Amatir Tidak Akan
Sukses Di TV, Suporter Indonesia Belum Dewasa, Walau Timnas Menang
Bukan Berarti Ketua PSSI Selamat, Media Seharusnya Pintar Mengelola
Emosi Rakyat, Media Meracuni Kemampuan Orang Mengingat Sejarah,
Amburadul Manajemen PSSI, Timnas Terbukti Jago Kandang, Pasukan Garuda
Jangan Berkecil Hati, Bambang Pamungkas Dan Kawan-kawan Tetap Pahlawan
Walaupun Timnas Gagal, Okto Cepat Juga Kecepatan Mikirnya, Ridwan Layu
Sebelum Mekar, Firman Benara-Benar Kecewa Dalam Hatinya Terhadap PSSI,
Ahmat Bustomi Layak Bermain Di Timnas, Suporter Indonesia Sudah Biasa
Kecewa, Alasan Media Bahwa Masyarakat Rindu Kemenangan Timnas Senjata
Tajam Pembelaan Overekspost, Nurdin Sebaiknya Mangakui Kegagalannya
Menjadi Ketua PSSI, Timnas Ditunggangi Kepentingan Politik, Ternyata
Nurdin Kader Golkar, Nurdin Lebih Nurut Ical Dari Pada Presiden SBY,
SBY Perintahkan Harga Tiket Turun dan Nurdin Tutup Telinga, Nurdin
Mengakui Secara Gamlang Bahwa Menurunkan Harga Tiket Perintah Ical Dan
Dia Sebagai Kadernya Harus Mengikutinya, Kapan Timnas Juara, Alfred
Riedl Tak Berkutik Dengan Safari Politik Nurdin, Alfred Riedl Tidak
Tertekan Dengan Rakyat Indonesia Tapi Dengan PSSI, Campur Tangan
Partai Politik Bahaya, Politik Dan Olah Raga Memiliki Alam Yang
Berbeda, SBY Sebaiknya Campur Tangan Dalam Reformasi PSSI, Klaim Pihak
Tertentu Terhadap Kesuksesan Timnas, Istigosah Baik Tampa Pemain
Hadir, Kelelahan Akibatkan Timnas Loyo Di Malaysia, Idola Baru Di
Skuad Timnas, Irfan Bachdim Fenomena Baru Yang Sudah Biasa Di
Indonesia, Idola Wanita Irfan, Naturalisasi Juga Baik,Naturalisasi
Jawaban Harapan Rakyat, Baik Lokal Maupun Naturalisasi Yang Terpenting
Adalah Kemenangan, Samsir Alam Masa Depan Timnas, Pembinaan Pemain
Muda Terus Diperbaiki, Ayo Maju Terus Timnas, Belajar Dari Malaysia,
Kekelahan Beruntun Indonesia, Timnas Bukan Milik PSSI, Garuda Di
Dadaku, Garuda Kebangganku, Kuyakin Hari Ini Pasti Menang, Kompetisi
Harus Lebih Ditingkatkan, Majulah Merah Putih, Dukungan Pemerintah
Sangat Diperlukan, Nurdin Harus Gentelman, Nugraha Besus Harus Sadar,
Lapangan GBK Sudah Tidak Layak, Stadiun GBK Harus Di Renovasi Besar
Besaran, Kemenagan Lima Kali Berturut-Turut Tidak Menjamin
Juara,Kemengan Harus Diraih Lagi Oleh Timnas, Boas Menyesal Kalo
Indonesia Menang, Alasan Boas Sudah Biasa, Alfred Riedl Tidak Akan
Betah Jika PSSI Terus Begini, Semamgat Pasukan Merah Putih Membara,
Sebab-musabab Kekalahan Timnas, Siapa Yang Paling Bertanggung Jawab
Atas Kekalahan Indonesia, Indonesia Pasti Juara AFF, Sang Juara Di
Tanah Malayu, Saatnya Indonesia Bangkit Meraih Juara, Timnas Meraih
Mimpi, Kobarkan Semangatmu Tunjukkan Sportivitasmu, Perjuangan Hidup
Mati Timnas Indonesia, Kejayaan Indonesia Harus Tetap Berkobar.