KLR batal? Masalah besar

Tanggal 19 Oktober 2011 kemarin, ada pelaksaan Rehabilitasi Gardu LAA. Di perkirakan rehabilitasi ini akan di lakukan sampai dengan tanggal 31 Oktober 2011. Jadi sekitar satu setengah bulan.
Nah, kebetulan saya adalah pengguna KRL setia. Karena rumah saya di Bogor dan kampus saya di Depok, jadi saya harus menggunakan KRL sebagai alat transportasi PP Bogor-Depok-Bogor.

Menurut kabar yang saya ketahui, ada 14 kereta yang batal dari Bogor, dan 15 kereta yang batal dari Jakarta. Pembatalan kereta ini cukup bikin resah para pengguna KRL. Gimana ga resah? Sebanyak 29 KRL yang di batalkan. Itu berarti, semakin penuh dan padat orang-orang yang berada di dalam kereta tersebut, apalagi pada hari-hari kantoran.

Pada tanggal 19 Oktobernya, hari pertama pembatalan kereta, kebetulan sekali saya ada praktikum pagi di kampus, jadi saya harus naik kereta pada pukul 6.20 WIB. Ternyata, dari Bogor aja udah padet banget. Alhamdulillah, pas sampai stasiun pocin (pondok cina) masih agak kosong dikit di dalam keretanya, jadi saya bisa keluar dengan tenang.

Pas hari ke esokkannya, saya ada kuliah pagi lagi, jadi saya naik kereta pukul 07.00 WIB. Ternyata para penumpangnya lebih padat padat padat banget dari hari sebelumnya. Sampai-sampai saya sangat susah untuk keluar dari kereta. Di dalam kereta bener-bener padat, berdesak-desakan sana-sini, pokonya parah banget deh. Hampir semua pintu kereta kanan-kiri di setiap gerbong terbuka, saking ga bisa di tutupnya. What a wonderful day banget lah..

Ini foto yang saya ambil setelah saya sampai di stasiun pondok cina

(maaf foto dr luar, soalnya kalo foto dr dalem ga bisa megang hape)

Saya harap sih, perbaikan gardu bisa cepat diselesaikan jadi para pengguna krl pun bisa tenang kembali dan tidak berdesak2an seperti itu.