WARTA WARGA UNIVERSITAS GUNADARMA

Kali ini saya akan membahas mengenai Warta Warga yang dimiliki oleh Universitas Gunadarma.


Saat ini , kemajuan teknologi sangat berkembang pesat. Apalagi dalam bidang informasi
Dan informasi itu sendiri terdiri dari beberapa macam bentuk.Salah satunya adalah media masa.
Media masa adalah salah satu contoh dari teknologi informasi.Beberapa contoh dari media masa adalah televisi, radio, koran, internet, majalah, dan lain hal sebagainya.

Hanya sedikit universitas yang mempunyai sarana E-news (berita elektronik) seperti Universitas Gunadarma.Karena Universitas Gunadarma atau disingkat menjadi UG adalah salah satu universitas yang sangat berkembang dan maju dalam sarana informasinya.

Dilain itu, UG mempunyai sarana berita/informasi yaitu ''warta warga''.
Apa itu warta warga?
Warta warga adalah tempat sarana informasi untuk warga gunadarma mengkreatifitaskan tulisannya dan di postingkan di wartawarga tersebut.Dan dapat di baca oleh seluruh masyarakat
Dan apalabila seluruh warga UG ingin mempostingkan tulisannya, mereka dapat mengaksesnya di 
http://wartawarga.gunadarma.ac.id

Manfaat dari Warta Warga UG bagi pembaca adalah dapat memberikan informasi tentang tema diantara lain:
• Adat Istiadat
• Cerpen
• Disain & Arsitektur
• Ekonomi&Bisnis
• Elektronika & Otomotif
• Fashion
• Featured
• Hobi
• Hukum & Perundangan
• Indonesiaku
• Karya Ilmiah
• Keluarga & Parenting
• Kuliner
• Lingkungan Hidup
• Media dan Telekomunikasi
• Musik
• News and Events
• Obat dan Kesehatan
• Olah Raga
• Opini
• Pendidikan
• Perilaku & Gaya Hidup
• Psikologi
• Puisi
• Renungan
• Reportase
• Resensi Buku
• Resensi Film
• Sastra
• Sketsa Kehidupan
• Software Review
• Teknologi
• Tips and Trick
• Tokoh
• Umum
• Wawancara Wisata

Maka dari itu, warta warga sangat bermanfaat bagi para pembacanya, terkhususnya untuk warga UG. Karena warta warga bukanlah berisi tulisan asal, melainkan tulisan yang bisa di bilang bermutu.

KENAKALAN REMAJA SEBAGAI PERILAKU MENYIMPANG

Masalah sosial yang dikategorikan dalam perilaku menyimpang diantaranya adalah kenakalan remaja.
Untuk mengetahui tentang latar belakang kenakalan remaja dapat dilakukan melalui dua pendekatan yaitu pendekatan individual dan pendekatan sistem.
Dalam pendekatan individual, individu sebagai satuan pengamatan sekaligus sumber masalah. Sedangkan pendekatan sistem, individu sebagai satuan pengamatan sedangkan sistem sebagai sumber masalah.
Ternyata, terdapat hubungan negative antara kenakalan remaja dengan keberfungsian keluarga. Artinya, semakin meningkatnya keberfungsisan sosial sebuah keluarga dalam melaksanakan tugas kehidupan, peranan, dan fungsinya maka akan semakin rendah tingkat kenakalan anak-anaknya atau kualitas kenakalannya semakin rendah. Di samping itu penggunaan waktu luang yang tidak terarah merupakan sebab yang sangat dominan bagi remaja untuk melakukan perilaku menyimpang.

Kenakalan remaja ada 3 tingkatan, yaitu:
1. Kenakalan biasa, seperti suka berkelahi, suka keluyuran, dan membolos sekolah.
2. Kenakalan yang menjurus pada pelanggaran dan kejahatan, seperti mengendarai mobil tanpa punya SIM, mengambil barang tanpa izin (mencolong).
3. Kenakalan khusus, seperti memakai narkoba, seks bebas, dan pemerkosaan.

Dengan demikian, sebagai orang tua harus selalu memantau anaknya agar tidak terjerumus ke dalam hal-hal yang berbaur negative.

SEJARAH AWAL PSSI

PSSI didirikan oleh seorang insinyur sipil bernama Soeratin Sosrosoegondo lulusan dari Jerman dan kembali ke Indonesia tahun1928.
Sebagai seseorang yang menyukai sepakbola, dia berfikir dan menyadari bahwa sepakbola dapat menjadi salah satu "senjata" untuk mengumpulkan orang-orang Indonesia dan mengusir penjajah Belanda keluar meninggalkan Indonesia.
Untuk mencapai misi itu, Soeratin sering mengadakan pertemuan dengan para pemain sepakbola profesional Indonesia. Tetapi waktu itu, kebanyakan melalui kontak pribadi karena mereka ingin menghindari tentara Belanda.
Kemudian, pada pertemuan yang digelar di Jakarta dengan Soeri, Ketua Vetbalbond Indonesische Jakarta (VIJ), dan para pemain, mereka memutuskan untuk mendirikan sebuah organisasi sepakbola nasional.

Pada tanggal 19 April 1930, hampir semua organisasi non-nasional, seperti Voetbalbond Indonesische Jakarta (Jakarta). Bandoengsche Indonesische Voetbal Bond (Bandung), Persatuan Sepakbola Mataram (Yogyakarta), Madioensche Voetbal Bond (Madiun), Indonesische Voetbal Bond Magelang (Magelang), Soerabajashe Indonesische Voetbal Bond (Surabaya), dan Vortenlandsche Voetbal Bond (Solo) yang dikumpulkan pada akhir pertemuan dan memutuskan untuk mendirikan Persatoean Sepakbola Seloeroeh Indonesia (Asosiasi Sepak Bola Indonesia atau PSSI) dengan Soeratin sebagai Ketua.

Pada tahun awal terbentuknya PSSI, mereka menggunakan sepakbola sebagai metode untuk melawan kontrol dari penjajah Belanda dengan mengumpulkan semua pemain sepakbola yang kebanyakan adalah laki-laki.

Ketika tentara Jepang datang ke Indonesia, PSSI menjadi non-aktif karena PSSI diklasifikasikan oleh Jepang sebagai Tai Iku Kai dari organisasi atau asosiasi olahraga Jepang.

KEMISKINAN DI INDONESIA

Menurut yang saya baca, persentase kemiskinan di Indonesia pada saat ini tercatat 13,33%. Dan kemiskinan terparah yang terjadi adalah di Indonesia bagian timur, seperti NTB, NTT, dan Maluku yang memiliki persentase kemiskinan di atas 20%. Hal ini dilatarbelakangi karena kondisi alam yang kurang subur dan sulit diolah untuk kegiatan pertanian. Secara umum kondisi ini juga diperparah karena karakter masyarakatnya yang malas. Sungguh hal ini sangatlah tragis.

Malas, bukanlah hal yang jarang terjadi bagi setiap orang. Setiap orang pasti mempunyai rasa malas kapanpun itu. Tetapi, sebaiknya kita harus menghindari rasa malas dari dalam diri kita sendiri. Kalau apa-apa saja malas, bagaimana bangsa Indonesia ini bisa maju dan lebih maju dari bangsa lain? Dan salah satu faktor kemiskinanpun di karenakan rasa malas.

Wajar, jika Indonesia tingkat kemiskinannya tinggi. Tidak sedikit orang yang malas untuk belajar, rata-rata mereka menghabiskan waktu bermain dan melakukan hal yang lainnya untuk bersenang-senang . Jika kita malas belajar, otomatis kita akan menjadi bodoh, tidak tahu apa-apa. Orang yang bodoh biasanya susah untuk mendapatkan pekerjaan, dan dia pun tidak tahu apa yang dapat dia kerjakan. Tidak sedikit orang pun yang malas untuk mencari pekerjaan. Contoh, pengemis. Dia sebenarnya bisa mendapatkan atau melakukan suatu pekerjaan yang lebih layak daripada mengemis-ngemis di pinggir jalan. Tetapi dia sudah di hasut oleh rasa malas untuk mencari pekerjaan tersebut, maka dia lebih memilih menjadi pengemis yang kerjaannya hanya meminta-minta uang, walaupun mencari pekerjaan itu sangatlah susah, tetapi jika kita mempunyai kreatifitas dan otak kita bekerja, otomatis kita dapat membuka lapangan pekerjaan yang baru dan pastinya akan mengurangi tingkat kemiskinan di negara kita ini.

Mau menjadi seperti apa bangsa Indonesia kalau terus-terusan seperti ini? Jika seperti ini terus, tingkat kemiskinan di Indonesia akan terus-menerus bertambah. Coba, dimulai dari sekarang untuk lebih meningkatkan kualitas masyarakat yang berpendidikan tinggi, berkreatifitas, berwawasan luas, serta mencerdaskan anak bangsa agar kemiskinan di negara ini dapat teratasi sedikit demi sedikit. Dan tentunya dibantu dari program pemerintahan juga.

Banyak cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan masyarakat yang berkualitas. Beberapa contohnya, hindari rasa malas dari dalam diri kita sendiri, banyak-banyaklah membaca untuk memperluas pengetahuan kita, tingkatkan kreatifitas yang ada, tuntut ilmu setinggi mungkin, membuka sekolah gratis untuk anak jalanan atau anak yang tidak mampu, dan sebagainya.

PEMBANGUNAN GEDUNG BARU DPR

Pembangunan gedung  baru DPR ? Pembangunan gedung baru yang akan menghabiskan uang "triliunan" rupiah. Pertanyaannya kenapa mesti dibuatkan gedung baru? Kenapa gedung yang lama tidak diperbaiki saja? Apakah tidak cukup nyaman dengan gedung lama tersebut? Apa karena gengsi akan kedudukannya yang tinggi maka tidak mau terkalahkan? Okay lah kalau memang mesti dibuat. Tetapi, apa perlu sampai menghabiskan dana "triliunan" seperti itu? Yang gosipnya akan dibuat kolam renang di lantai paling atas, kalau sewaktu-waktu terjadi kebakaran jadi itu bisa dipergunakan. Saya pikir, itu konyol banget. Cuma sekedar alibi. Dan yang paling konyol lagi, untuk apa ada tempat fitness segala? Dan lain hal sebagainya yang ga penting.

Sekarang, coba anda bayangkan, uang "triliunan" rupiah bukanlah uang yang nilai nominalnya sedikit. Itu adalah jumlah yang amat sangat banyak. Indonesia, sudah banyak utang kepada negara lain. Dan tidak sedikit penduduk Indonesia yang miskin. Banyak penduduk Indonesia yang pengangguran. Terjadi banyak tindak kriminal dimana-mana, yang tidak lain karena masalah ekonomi. Apakah dengan keadaan yang seperti ini para anggota DPR dengan seenaknya saja membuat gedung baru dengan menghabiskan dana sebesar itu?

Saya benar-benar tidak setuju dengan rencana tersebut. Terlalu menghambur-hamburkan uang. Banyak sekali warga yang membutuhkan uang tersebut. Daripada membangun gedung dengan uang "triliuanan" rupiah itu, lebuh baik digunakan untuk membuka lapangan kerja baru untuk menangani masalah pengangguran. Atau memperbaiki jalan yang rusak, yaa setidaknya untuk kepentingan umum.

Untuk para anggota DPR. Tolong, jangan berpikir egois. Jangan berulah seenaknya saja. Pikirkan keadaan Indonesia sekarang serta para penduduknya. Dahulukan mana yang lebih penting ketimbang sekedar membangun gedung baru. Toh, apalah artinya sebuah gedung, sebuah tempat untuk bekerja? Yang terpenting, bagaimana cara anda bekerja, menyelesaikan suatu masalah, dan bisa mengatasi segala macam hal-hal yang sudah, sedang, dan akan terjadi pada negara ini.